Rabu, 28 November 2012

Pengertian Struktur pengendalian intern(SPI)



A.DEFINISI STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN
                Struktur Pengendalian Intern (SPI) adalah suatu hal yang sangat memegang peranan pentingdalam auditing. Dalam Standar Profesional Akuntan Publik pada SA 319. Par 06 dikemukakan bahwa:
 Pengendalian Intern adalah suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris,manajemen, dan personel lain entitas yang didesain untuk memberikan keyakinan memadaitentang pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini: (a) keandalan pelaporan keuangan, (b)efektivitas dan efisiensi operasi dan (c) kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.
Dengan demikian struktur pengendalian intern merupakan rangkaian proses yang dijalankanentitas, yang mana proses tersebut mencangkup berbagai kebijakan dan prosedur sistematis, bervariasi dan memiliki tujuan utama:

a.Menjaga keandalan pelaporan keuangan entitas 
b.Menjaga efektivitas dan efisiensi operasi yang dijalankan
c.Menjaga kepatuhan hukum dan peraturan yang berlaku.

Dari berbagai macam kebijakan dan prosedur yang ditetapkan dan dijalankan oleh entitas ada beberapa yang benar -benar relevan dengan audit atas laporan keuangan. Relevansi kebijakan dan prosedur terhadap audit atas laporan keuangan misalnya adalah kemampuan satuan usaha untuk mencatat, memproses, mengikhtisarkan dan melaporkan data keuangan sesuai dengan asersi yangtermuat dalam laporan keuangan. Yang tidak relevan seperti kebijakan dan prosedur mengenaiefektivitas proses pengambilan keputusan manajemen tertentu, misal tentang penentuan harga produk yang layak, penentuan besarnya aktivitas periklanan dan lain ± lain. Hal tersebut memang penting bagi entitas tetapi tidak berkaitan langsung dengan audit atas laporan keuangan, sehinggatidak perlu dipertimbangkan.
Ikatan Akuntan Indonesia melalui seksi ini khususnya memberikan panduan tentang pengimplementasian standar pekerjaan lapangan kedua, yaitu:
 Pemahaman yang memadai atas struktur pengendalian intern harus diperoleh untuk merencanakan audit dan menentukan sifat, saat, dan lingkup pengujian yang akan

fokus yang diutamakan dalam standar pekerjaan lapangan kedua adalah pentingnya struktur  pengendalian intern dan komponen ± komponen yang ada dalam suatu entitas. Auditor  berkepentingan untuk memperoleh bukti yang cukup atas struktur pengendalian intern klien. Hal inidisebabkan karena struktur pengendalian intern merupakan salah satu tipe bukti audit.

B.PENTINGNYA PENGENDALIAN INTERN
Pengendalian intern menjadi penting berkaitan dengan:

a.       Lingkup dan ukuran entitas bisnis semakin kompleks. Hal ini mengakibatkan manajemen harusmengandalkan laporan dan analisis yang banyak jumlahnya agar peranan pengendalian dapat berjalan efektif. 
b.      Pemeriksaan dan penelaahan bawaan dalam sistem yang baik memberikan perlindungan terhadapkelemahan manusia dan mengurangi kemungkinan kekeliruan dan ketidakberesan yang terjadi.
c.       Pengendalian intern yang baik akan mengurangi beban pelaksanaan audit sehingga dapatmengurangi biaya ataupun fee audit.

Bagi perusahaan, struktur pengendalian intern dapat digunakan secara efektif untuk mencegah penggelapan maupun penyimpangan. Auditor berkepentingan untuk memperoleh pemahaman atasstruktur pengendalian intern, yang akan digunakan kemudian untuk melakukan penaksiran resiko pengendalian untuk asersi yang terdapat dalam saldo akun, golongan transaksi, dan komponen pengungkapan dalam laporan keuangan. Setelah memperoleh pemahaman dan menaksir resiko pengendalian, auditor dapat mencari pengurangan lebih lanjut tingkat resiko pengendalian taksiranuntuk asersi tertentu.

C.  KANDUNGAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN
Struktur pengendalian intern entitas (satuan usaha) mempunyai kandungan yang terdiri darikebijakan dan prosedur yang diterapkan untuk memberikan keyakinan memadai bahwa tujuantertentu suatu entitas akan tercapai. Sasaran perusahaan dapat berupa sasaran finansial maupun nonfinansial. Sasaran finansial yang umum dapat berupa keakuratan dan ketepatan pelaporan keuangankepada pemegang saham atau BAPEPAM. Sasaran finansial yang khusus dapat berupa perbaikanaliran kas masuk, dan pendapatan per lembar saham. Sasaran non finansial antara lain meliputi pengendalian kualitas, pengembangan produk, penelitian pasar, dan sebagainya.Struktur pengendalian intern mempunyai kaitan erat dengan auditor. Auditor mempunyaikepentingan dengan kebijakan dan prosedur sasaran finansial.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar