Jumat, 30 November 2012
Elemen SPI ke 5
Satuan Pengawasan intern
Satuan pengawasan intern adalah merupakan salah satu unit/bagian suatu organisasi, sebagai salah satu elemen sistem pengawasan yang bersifat detektif. Fungsi dari Satuan ini untuk mengecek efektivitas elemen-elemen sistem pengawasan lainnya.
Pendekatan Dalam Merancang Sistem Pengawasan Akuntansi
Secara garis besarnya, pendekatan dalam merancang Sistem Pengawasan Akuntansi (SPA) ini bertolak dari dua tujuan sistem yakni Menjaga kekayaan perusahaan dan mengecek ketelitian dan reliability informasi akuntansi.
Rincian tujuan Pengawasan Akuntansi ini adalah sebagai berukut :
1). Menjaga kekayaan perusahaan ;
a. Penggunaan kekayaan perusahaan hanya dilakukan melalui Sistem Otorisasi yang telah ditetapkan;
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam upaya untuk menjaga kekayaan perusahaan ini diantaranya dengan mengadakan :
(1). pembatasan akses langsung terhadap kekayaan,
(2). pembatasan akses tidak langsung terhadap kekayaan.
b. Pertanggungjawaban catatan kekayaan perusahaan dibandingkan dengan kekayaan yang sesungguhnya ada;
Untuk keperluan tersebut perlu ditempuh :
(1). Perbandingan secara periodik antara catatan akuntansi dengan kekayaan yang sesungguhnya ada.
(2). Rekonsiliasi antar berbagai catatan akuntansi yang diselenggarakan.
2). Mengecek ketelitian dan reliabilitas informasi akuntansi
a. Pelaksanaan transaksi melalui sistem otorisasi yang telah ditetapkan.
(1). Pemberian otorisasi oleh pejabat yang berwenang.
(2). Pelaksanaan transaksi sesuai dengan otorisasi yang diberikan oleh pejabat yang berwenang.
b. Pencatatan transaksi yang terjadi dalam catatan akuntansi;
(1). Pencatatan semua transaksi yang terjadi (tujuan kelengkapan).
(2). Transaksi yang dicatat adalah benar-benar terjadi (tujuan keabsahan).
(3). Transaksi dicatat dalam jumlah yang benar (tujuan ketelitian perhitungan).
(4). Transaksi dicatat dalam periode akuntansi yang seharusnya (tujuan pemisahan waktu).
(5). Transaksi dicatat dengan penggolongan yang seharusnya (tujuan klasifikasi).
(6). Transaksi dicatat dan diringkas dengan teliti.
Setelah tujuan pengawasan akuntansi dirinci seperti tersebut di atas maka selanjutnya adalah merinci 3 (tiga) elemen pokok sistem pengawasan intern dengan memperhatikan rincian tujuan sistem pengawasan akuntansi tersebut dan karakteristik transaksi pokok yang bersangkutan.
Elemen SPI Ke 4
Mutu Karyawan
Beberapa cara untuk memperoleh karyawan yang kompeten dan dapat dipercaya adalah :
a. Seleksi calon karyawan berdasarkan persyaratan yang dituntut oleh pekerjaannya berdasarkan analisis jabatan.
b. Pengembangan pendidikan karyawan sesuai dengan perkembangan pekerjaan.
Elemen SPI Ke 3
Praktek Yang Sehat
Elemen-elemen Sistem Pengendalian Intern di
atas tidak akan terlaksana dengan baik jika tidak diciptakan cara-cara untuk
menjamin praktek yang sehat.Pada umumnya, cara-cara tersebut meliputi
ketentuan-ketentuan seperti berikut :
a. Formulir bernomor urut tercetak
b. Pemeriksaan mendadak (Surprised Audit).
c. pembagian fungsi untuk menjamin internal check.
d. Perputaran jabatan (Job Rotation) menjaga independensi, menghindari persengkongkolan.
e. Keharusan cuti bagi karyawan kunci diharapkan dapat mengungkap kecurangan.
f. Pencocokan fisik kekayaan dengan catatannya.
g. Membentuk satuan pengawas intern atau staff pemeriksa intern.
a. Formulir bernomor urut tercetak
b. Pemeriksaan mendadak (Surprised Audit).
c. pembagian fungsi untuk menjamin internal check.
d. Perputaran jabatan (Job Rotation) menjaga independensi, menghindari persengkongkolan.
e. Keharusan cuti bagi karyawan kunci diharapkan dapat mengungkap kecurangan.
f. Pencocokan fisik kekayaan dengan catatannya.
g. Membentuk satuan pengawas intern atau staff pemeriksa intern.
Kamis, 29 November 2012
Elemen SPI ke 2
+ Sistem Wewenang dan Prosedur Pencatatan
Dalam
organisasi, setiap transaksi hanya terjadi atas dasar otorisasi dari yang
berwenang yang direalisasikan melalui penggunaan formulir. Formulir sebagai
media yang merekam penggunaan wewenang harus diawasi pemakaiannya melalui
sistem pemberian otorisasi.
+ Lingkungan Pengendalian (Control Environment)
Merupakan pondasi dari komponen lainnya dan meliputi beberapa faktor
diantaranya:
· Integritas & Etika
· Komitmen untuk meningkatkan kompetensi
· Dewan komisaris & komite audit
· Filosofi manajemen & jenis operasi
· Kebikjakan & praktek sumber daya manusia
COSO menyediakan pedoman untuk mengevaluasi tiap faktor tsb. Misal,
Filosofi manajemen dan jenis operasi dapat dinilai dengan cara menguji sifat
dari penerimaan resikobisnis, frekuensi interaksi dari tiap subordinat, dan
pengaruhnya terhadap laporan keuangan.
Elemen SPI KE 1
1. Lingkungan Pengendalian (Control
Environment)
Lingkungan pengendalian perusahaan mencakup sikap para
manajemen dan karyawan terhadap pentingnya pengendalian yang ada di organisasi
tersebut. Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap lingkungan pengendalian
adalah filosofi manajemen (manajemen tunggal
dalam persekutuan atau manajemen bersama dalam perseroan) dan gaya operasi
manajemen (manajemen yang progresif atau yang konservatif), struktur organisasi
(terpusat atau ter desentralisasi) serta praktik kepersonaliaan. Lingkungan
pengendalian ini amat penting karena menjadi dasar keefektifan unsur-unsur
pengendalian intern yang lain .Faktor-faktor lingkungan
pengendalian mencakup integritas, nilai etis, dan kompetensi dari orang dan
entitas, filosofi manajemen dan gaya operasi, cara manajemen memberikan
otoritas dan tanggung jawab serta mengorganisasikan dan mengembangkan orangnya,
perhatian dan pengarahan yang diberikan oleh board.
Penilaian Resiko (Risk
Assesement)
Terdiri dari identifikasi resiko dan
analisis resiko. Identifikasi resiko meliputi pengujian terhadap faktor-fakor
eksternal seperti perkembangan teknologi, persaingna, dan perubahan ekonomi. Faktorinternal
diantaranya kopetensi karyawan, sifat dari aktivitas bisnis, dan karakteristik
pengelolaan sisteminformasi. Sedangkan Analisis Resiko meliputi signifikansi
resiko, menilai kemungkinan terjadinya resiko an bagaiman mengelola resiko.
Langganan:
Postingan (Atom)